Kamis, 24 November 2011

SEGALA SIKAP TERPUJI DALAM ISLAM

MASA PEMBARUAN SEJARAH PERJUANGAN ISLAM


Pembaruan dalam Islam yang timbul pada priode sejarah islam mempunyai tujuan, yang kini membawa umat pada kemajuan, baik dalam ilmu pengetahuan maupun kebudayaan perkembangan islam dalam sejarahnya mengalami kemajuan dan kemunduran.Bab ini akan menguraikan perkembangan pada masa pembauran.

A. Perkembangan Ajaran Islam, Ilmu pengetahuan , dan kebudayaan
1. Pada bidang Akidah
Salah satu pelapor dalam dunia Islam Arab adalah suatu aliran yang bernama Wahabiyah yang sangat berpengaruh pada abad ke-19.Pelapornya adalah Muhammad Abdul Wahab(1703-1787 M) yang berasal dari nejed,Saudi Arabia.Pemikiran yang dikemukakan oleh Muhammad Abul Wahab adalah upaya memperbaiki kedudukan Islam dan merupakan reaksi terhadap paham tauhid yang terdapat dikalangan umat Islam saat itu.Paham tauhid telah bercampur aduk oleh ajaran-ajaran terikat yang sejak abad ke-13 terbesar didunia Islam.
Masalah tauhid memang merupakan ajaran yang paling dasar dalam Islam oleh karena itu tidak mengherankan apabila Muhammad Abdul Wahab memusatkan perhatiannya persoalan yang dihadapi manusi di dunia ini. Ia memiliki pokok-pokok pemikiran sebagai berikut:
  1. Yang harus disambah hanyalah ALLAH SWT dan orang yang menyembah selain darinya telah dinyatakan sebagai musyrik
  2. Kebanyakan orang Islam bukan penganut paham tauhid karena mereka meminta pertolongan kepada Syekh,wali atau kekuatan gaib.
  3. Menyembut nama Nabi, Syekh atau Malaikat sebagai pengantar dalam doa juga dikatakan sebagai syirik.
  4. Meminta syafat selain kepada Allah disebut juga syirik
  5. Bernazar kepada selain Allah juga merupakan Syirik
  6. Memperoleh pengetahuan selain Al-qur’an,hadis,dan qiyas merupakan kekufuran.
  7. Tidak percaya kepada Qada dan Qadar Allah merupakan kekufuran
  8. Menafsirkan Al-qur’an dengan takwil atau Interpretasi bebas juda termasuk kekufuran
pengaruh pada perkembangan pemikiran pembauran di abad ke-19 adalah sebagai berikut:
  1. Hanya Al-qur’an dan hadis yang merupakan sumber asli ajaran Islam.Pendapar ulama bukanlah sumber
  2. Taklid kepada ulama tidak dibenarkan
  3. Pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup.
2. Pada bidang Ilmu Pengetahuan
Islam merupakan agama yang sangat mendukung kemajuan Ilmu Pengetahuan oleh karena itu Islam menghendaki manusia menjalankan kehidupan yang didasarkan pada rasionallitas atau akal dan Iman ayat-ayat Al-qur’an banyak memberi tempat yang lebih tinggi kepada orang yang memiliki pengetahuan,Islam pun menganjurkan agar manusia jangan pernah puas salah firman Allah
Artinya:
Dan seandainya pohon-pohon dibumi menjadi pena dan laut menjadi tinta ditambahkan kepada 7 laut(lagi)sesudah (kering)nya, niscya tidak akan habis-habisnya(dituliskan kalimat Allah.Sesungguhnya Allah Maha Perkasa dan Bijaksana(QS Lukman:27)
Ajaran islam tersebut mendapatkan respon yang positif dari para pemikir islam sejak zaman klasik (650-1250 M),zaman pertengahan (1250-1800 M) hingga periode modern (1800 M dan seturusnya).Masa pembauran merupakan zama kebangkitan umat Islam salah satu pemikiran dan usaha pembauran sebagai berikut:
a. Periode modern(1250-1800 M)
Perkembahgan Ilmu pengetahuan telah dimulai sejak periode pertengahan pada kerajaan usmani.Pada abad ke-17 mulai terjadi kemunduran khususnya dtandai oleh kekalahan yang dialami perang melawan negara Eropa.Peristiwa tersebut diawali oleh
Dengan terpukul mundurnya tentara usmani ketika dikirim untuk menguasai wina pada tahun1683.
Pada tahun 1720,Celebi Mehmed diangkat sebagai duta diparis dengan tugas khususnya mengunjungi pabrik-pabrik,benteng pertahanab dan institusi dan lain-lainnya.Di tahun 1741 M anaknya dikirim pula ke paris.
Dalam bidang non militer,pemikiran usaha dan pembauran dicetus oleh Ibrahim Mutafarrika(1670-1754 M).Ia memperkenalkan ilimu-ilmu pengetahuan modern dan kemajuan barat kepada masyarakat Turki yang disertai pula usaha penerjemahan buku-buku barat kedalam bahasa turki.Anggota dibentuk pada tahun 1717 M.
Sarjana atau filsuf Islam yang termasyur ialah Ibnu Sina (1031 M).Dan Ibnu Rusyd (1198 M) dalam seni,Umar khayam (1031 M) Penyair dan lirik Hafiz(1389M) penyair
b. Pembaruan pada periode modern (1800 M –dan seterusnya )
Kaum muslim memiliki banyak sekali tokoh –tokoh pembaruan yang pokoh-pokoh pemikirannya maupun jasa-jasanya dibidang telah memberikan sumbangsih umat islam di dunia.Beberapa tokoh yang terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan atau pemikiran islam tersebut antara lain sebagai berikut:
  • Jamaludin Al Afgani (Iran 1838-Turki 1897)
Salah satu sumbangan terpenting didunia diberikan oleh Said Jamaludin Al Afgani gagasannya mengilhami kaum muslim di Turki,Iran,Mesir dan India.
  • Muhammad abduh (1849-1905) & Muhammad Rasyd Rida (Suriah 1865-1935).
Rasyd Rida mendapat pendidikan islam tradsional dan menguasai bahasa asing( perancis dan turki) yang menjadi jalan masuknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara umum rida bergabung pada gerakan pembaruan Al Afgani dan Muhmmad Abduh diantaranya melalui penerbitan jurnal Urwah Al Wustah yang diterbitkan di peris dan disebarkan diMesir.
  • Toha husein (Mesir selatan 1889-1973 M)
Toha Husein Adalah seorang sejarawan dan filsuf yang amat mendukung gagasan Muhmmad Ali Pasya. Ia merupakan pendukung modernisme yang gigih.
  • Syaid Qutub(Mesir 1906-1966)dan Yusuf Al Qardawi
Al Qardawi menekankan perbedaan modernisasi dan pemberantaan yang dimaksud berarti pemberantaan dan memiliki pembatasan pada pemanfaatan Ilmu pengetahuan modern serta penerapabn teknologinya.Islam tidak menolahnya bahkan mendukungnya.
  • Sir Syaid Ahmad Khan (India 1817-1898 M)
Belaiu adalah pemikir yang menyerukan sain tifikasi masyarakat muslim seperti halnya Al Afgani yang menyerukan kaum muslim untuk meraih ilmu pengetahuan modern tetapi berbeda dengan Al Fagani ia melihat adanya kekuatan yang membebaskan dalam ilmu taeknologi dan modern.
  • Sir Muhammad Iqbal(Punjab1873-1938 M)
Awal abad ke-30 adalah Sir Muhammad Iqbal yang merupakan salah seoramg prtama diaanak benua India yang sempat mendalami pemikiran barat modern dan mempunyai latar belakang yang bercorak taradional Islam kedua hal muncul dari karya utamanya ditahun 1930 yang berjudul The Reconstruction of ReligiousThought In Islam
B. Perkembangan Kebudayaan pada Masa Pembauran
Bangsa Turki dengan keberhasilannya mendirikan dua dinasti yaitu:dinasti Turki Saljuk dan dinasti Turki Usmani.Ilmu pengetahuan modern mulai menjadi tantangan nyata sejak akhir abad ke-18 terutama sejak Napoleon Bonaparte menduduki Mesir pada tahun 1793 Dan semakin meningkatkan sebagian besar dunia Islam menjadi wilayah jajahan di bawah pengaruh Eropa lalu buku-buku ilmu pengetahuan dalam bahasa Arab diterbitkan akan tetapi terdapat koncontroversial percetakan pertama ditentanh oleh para ulama karena salah alatnya menggunakan kulit babi.
Kebudayaan Turki merupakan perpaduan antara kebudayaan Persia, Bizantum, dan Arab mereka banyak menerima ajaran tentang etika dan tata krama kehidupan kerajaan atau organisasi pemerintahan.Orang-orang Turki Usmani dikenal sebagai bangsa senag dan mudah berasmilasi dengan bangsa lain dan bersikap terbuka terhadap kebudayaan luar.Para Ilmuan ketika itu tidak menonjol.
Islam dan kebudayaan tidak hanya merupakan warisan masa silam namun juga salah satu kekuatan penting yang cukup di terhitungkan dunia dewasa ini Al-Qur’an terus dibaca dan dikaji oleh kaum muslimin budaya Islam pun tetap merupakan faktor pendorong dalam membentuk kehidupan manusia di permukaan bumi.

C. Manfaat SejarahIslam pada masa Pembauran
  1. Sejarah dalam Al-Qur’an sebagai peristiwa yang dialami umat di masa lalu orang yang tidak mau mengambil hikmah dari sejarah mendapatkan kencaman karena mereka mereka teidak mendapatkan pelajaran apapun dari kisah Al-Qur’an
  2. Pelajaran yang dapat diambil dari sejarah dapat menjadi pilihan ketika mengambil sikap
  3. Pembauran akan membetrikan manfaat berupa inspirasi untuk mengadakan perubahan-perubahan menjadi lebih efektif dan efesien
  4. Sejarah dikemukakan pula masalah sosial dan politik yang terdapat dikalangan bangsa-bangsa terdahulu
  5. Pembauran mempunyai pengaruh yang besar apada setiap pemerintahan contoh: pada zamn Sultan Mahmud ke-2.Ia sadar bahwa pendidikan dasar Madrasah tradional tidak sesuai lagi dengan tuntunan zaman abad ke-19
  6. Bentuk negara dianggap kalangan tertentu bukan persoalan agama tetapi persoalan duniawi sehingga hal tersebut diserahkan kepada manusia untuk menuntukannya.
D. Perilaku Cerminan Penghayatan Terhadap Sejarah Islam Pada Masa Pembauran
Ada beberapa perilaku yangdapat dijadikan cerminan terhadap penghayatan akan sejarah perkembangan Islam pada masa pembauran ini.Hal-hal tersebut sebagai berikut:
  1. Menyikapi kejadian masa lalu dengan sikap sabar dan menamankan jihad yang sesuai dengan ajaran agama Islam dan hadis
  2. Sejarah dapat dijadikan sumber inspirasi untuk membuat langkah-langkah inovatif agar kehidupan dapat damai dan sejahtera baik didunia maupun diakhirat.
  3. Memotifikasi diri terhadap masa depan agar memperoleh kemajuan serta mengupayakan adar sejarah yang mengandung nilai negatif tidak akan terulang kembali
  4. Membangun masa depan berdasarkan pijakan yang telah ada di masa lalu sehingga dapat membangun negara senantiasa menjadi Baldatun tayyibatun wa rabbun gafur atau negara yang baik dean mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
  5. Ilmu pengetahuan dan tekhonogi di masa pembauran cukup canggih dan menabjubkan swehingga melalui prosese belajar akan dapat di peroleh kemajuan yang lebih baik bagi genarasi muslim masa depan
E. Pengaruh Perkembangan Islam terhadap Umat Islam di Indonesia
Pembaruan di negara-negar timur tengah tidak hanya tersebar di lingkungan mereka sendiri, namun juga meluas hingga ke indonesia.Pengaruh-pengaruh dari pembaruan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Gema pembaruan yang dilakukan yang dilakukan oleh Jamalludin Al Afgani dan Syeh Muhmmad Abdul Wahab sampai juga ke indonesia, terutama terhadap tokoh-tokoh seperti H.Muhmmad Miskin (kabupatern Agam,Sumatra Barat),H Abdul Rahman(kabupaten 50 kota,Sumatra Barat ) dan H Salman Faris(Kabupaten Tanah datar,Sumatra barat) mereka di kenal dengan nama H Miskin,H Pioabang dan H Sumanik.Sepulang dari tanah suci ,mereka terilhami ole paham Seyh Muhmmad Abdul Wahab.Mereka pulang dari tanah suci pada tahun 1803 M dan sebagai pengaruh pemikiran para pembaruh timur tengah tersebut adalah timbul gerakan paderi.
2. Pada tahun 1903 M murid-murid dari Seyh Ahmmad Kotihib Al Minang Kabauwi seorang ulama besar bangsa indonesia dimekah yang mendapat kedudukan mulia dikalangan masyarakat dan pemerintahan arab,kembali dari tanah suci.Murid-murid dari Seyh Ahmmad inilah yang menjadi pelapor gerakan pembaruan dan akhirnya berkembagan keseluruh indonesia mereka antara lain sebagai berikut: Seyh H Abdul malik karim amrullah(Buya hamkah)Seykh Daud Rasyidi,SeyKh Jamil Jambik dan Kyai H Ahmmad Dalan (pendiri muhmmadiyah ) .
3. Munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan Islam modern di Indonesia pada awal abad ke 20, baik yang bersifat keagamaan,politik maupun ekonomi organisasi tersebut sebagai berikut:
  1. Jamiatul Khair (1905 M) yang merupakan wadah lembaga pendidikan dan pengkaderan generasi muda penerus perjuagan islam dan berlokasi di jakarta
  2. Muhmmadiyah (18 nov 1912) yang didirikan oleh K.H Ahmmad Dalan ia memiliki pemikiran yang tidak menghendaki berkembangnya Bid’ah Tahayul kurafat dan mengebalikan ajaran islam yang seseuai dengan al qur’an dan hadis jogyakarta.
  3. Al Irsyad (1914 M) dibawah pinpinan Sukarti dan bertempat di jakarta
  4. Persatuan Islam (PERSIS) dibawah pinpinan Ahmmad Hasan yang diddirikan tahun 1923 di bandung
  5. Serikat Dagang Islam (1911) dibawah pinpinan H Samanhudi di Solo pada awal gerakan ekonomi dan ke agamaan,akan tetapi kemudian berubah menjadi kegiatan yang bersifat politik
  6. Jamiyatul Nahdatul Ulama (NU )yang lahir 13 januari 1926 di surabaya dibawah pinpinan KH Haym Asyari Nahdatul Ulama merupakan wadah para ulama di dalam tugas memimpin masyarakat muslin menuju cita-cita kejayaan Islam
  7. Matla’ul Anwar 1905 di Menes,Baten yang didirikan oleh KH M. Yasin Organisasi ini bersifat sosial keagamaan dan pendidikan
  8. Pergerakan Tarbiyah (Perti) di Sumatra Barat yang didirikan oleh Seyh Sulaiman Ar Rasuli tahun 1928. Oraganisasi ini bergerak di bidang pendidikan membasmi Bid’ah khurafat dan tahayul serta taklid di kalagan umat islam
  9. Persatuan Indonesia (Permi) yang didirikan pada tanggal 22 mei 1930 di Bukit Tinggi .Organisasi ini pada mulanya bersifat ke agamaaan tetapi kemudian menjadi partai politik yang menutut kemerdekaan Indonesia pemimpinnya adalah Mucthar Lutfi
  10. Majlis Islam ‘Ala Indonesia yang didirikan atas prakasa KH Ahmmad Dalan dan KH Mas Masur pada tahu 1937 .Pada mulanya organisasi ini tidak terlibat pada kegiatan politik tapi pada akhirnya terlibat pula dalam politik pratis yaitu degan melakukan perlawanan terhadap penjajah belanda.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gerakan pembaruan yang menyebabkan lahirnya organisasi keagamaan pada mulanya bersifat keagmaan tetapi seiring dengan kondisi masyarakat pada saat itu menjelmah menjadi kegiatan politik yang menutut kemerdekaan indonesia dan hal tersebut dirasakan mendapat pegaruh yang signifikan dari pemikir-pemikir pada pembaru islam,baik ditingkat nasional maupun internasional.

Minggu, 06 November 2011

CATATAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SIKAP DAN ETIKA BERAGAMA

SIKAP & ETIKA
Menurut kamus besar bahasa Indonesia;
1.       sikap adalah perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan kepada pendirian (keyakinan)
2.       etika berasal dari kata etik yang mempunyai dua pengertian;
3.       Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
4.       Nilai mengenai benar dan salah yang dianur suatu golongan atau masyarakat.
5.       etika itu sendiri mempunyai arti ilmu tentang apa yang baik dan buruk, dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)

SIKAP DAN ETIKA BERAGAMA
Kebebasan Beragama adalah HAM
Perbedaan adalah “REALITAS
Pluralitas atau Pluralisme
Konsep Islam Menyikapi “Perbedaan
Kerukunan Hidup dan Dialog
Antar Umat Beragama


KEBEBASAN BERAGAMA ADALAH HAM
Hak kebebasan beragama bersifat mutlak yang merupakan wujud dari ‘inner freedom’ (‘freedom to be’) termasuk hak asasi manusia yang paling inti, oleh karena itu bersifat non-derogable [hak-hak yang tidak dapat ditangguhkan atau dibatasi atau dikurangi pemenuhannya oleh siapapun termasuk negara, meskipun dalam kondisi darurat sekalipun], dan harus dihormati oleh siapapaun termasuk negara dalam keadaan apapun dan kapanpun (Conde, 1999: 96/ MM. Billah)

PERBEDAAN ADALAH “REALITAS
Adalah suatu hal yang aksioma bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural, beraneka ragam suku, bahasa, dan juga agama. Perberbedaan itu hendaknya dibarengi dengan semangat tetap menghargai perbedaan identitas masing-masing dan menghindari penyeragaman

PLURALITAS
n  Pluralitas adalah sebuah pengakuan adanya keberagaman dalam kehidupan ini, termasuk keberagaman keyakinan dan cara beribadah.
n  Pluralitas agama adalah sebuah kenyataan bahwa di negara atau daerah tertentu terdapat berbagai pemeluk agama yang hidup secara berdampingan

n  Pluralisme agama adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme agama juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup berdampingan di surga.


KONSEP ISLAM MENYIKAPI “PERBEDAAN
1)      Islam mengakui eksistensi agama lain, dan memberinya hak hidup berdampingan (QS. Al Kafirun ayat 6)
2)      Larangan memaksakan suatu agama kepada orang lain (QS. Al Baqoroh 256)
3)      Larangan yang mencerca orang yang menyembah selain Allah (QS.  Al An’am 108)
4)      Allah memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih jalan yang dianggapnya benar dengan segala konsekwensinya. (QS. Al Nahl 93)
5)      Islam tidak melarang umatnya untuk berbuat baik dan berlaku adil kepada pemeluk agama lain (QS. Al Mumtahinah; 8)

DIALOG ANTAR UMAT BERAGAMA
Mukti Ali menjelaskan bahwa ada beberapa pemikiran diajukan orang untuk mencapai kerukunan dalam kehidupan beragama. Diantaranya;
ü  Pertama, sinkretisme,
                bahwa semua agama adalah sama.
ü  Kedua, reconception, 
                menyelami dan meninjau kembali agama sendiri dalam konfrontasi dengan agama-agama lain.
ü  Ketiga, sintesis, 
                menciptakan suatu agama baru yang elemen elemennya diambilkan dari pelbagai agama
ü  Keempat, penggantian,
                mengakui bahwa agamanya sendiri itulah yang benar, sedang agama-agama lain adalah salah; dan berusaha supaya orang-orang yang lain agama masuk dalam
                agamanya.
ü  Kelima, agree in disagreement
                setuju dalam perbedaan

DIALOG & TANTANGAN UMAT BERAGAMA
Dialog adalah upaya untuk menjembatani bagaimana benturan bisa dieliminir. Selanjutnya, suatu dialog akan dapat mencapai hasil yang diharapkan apabila, paling tidak, memenuhi hal-hal berikut ini;

SYARAT DIALOG
  • Pertama, adanya keterbukaan atau transparansi.
  • Kedua adalah menyadari adanya perbedaan.
  • Ketiga adalah sikap kritis, yakni kritis terhadap sikap eksklusif dan segala kecenderungan untuk meremehkan dan mendiskreditkan orang lain.
  • Keempat adalah adanya persamaan
  • Kelima, adalah ada kemauan untuk memahami kepercayaan, ritus, dan simbol agama dalam rangka untuk memahami orang lain secara benar.
KENDALA DIALOG
1)      Kurang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang agama-agama lain secara benar dan seimbang, akibatnya kurang penghargaan dan muncul sikap saling curiga yang berlainan.
2)      Faktor-faktor sosial politik dan trauma akan konflik-konflik dalam sejarah, misalnya Perang Salib atau konflik antar agama yang pernah terjadi di suatu daerah tertentu.
3)      Munculnya sekte-sekte keagamaan yang tidak ada sikap kompromistik dengan memakai ukuran kebenaran hitam-putih.
4)      Kesenjangan sosial ekonomi, terkurung dalam ras, etnis dan golongan tertentu.
5)      Masih adanya kecurigaan dan ketidakpercayaan kepada orang lain.
6)      Penafsiran tentang misi atau dakwah yang konfrontatif. 
7)      Ketegangan politik yang melibatkan kelompok agama.

CATATAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


AGAMA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

MENGAPA MANUSIA BERAGAMA ?
1.       Beragama adalah Fitrah
2.       Kelemahan dan Kekurangan Manusia
3.       Tantangan Manusia

FUNGSI AGAMA ?
Agama diyakini menjalankan beberapa fungsi dalam masyarakat, seperti fungsi edukatif, fungsi penyelamatan, fungsi memupuk persaudaraan, fungsi pengawasan sosial, serta fungsi transformatif.

AGAMA & REALITA
F  “Agama adalah kenyataan terdekat sekaligus misteri terjauh. Begitu dekat, karena ia senantiasa hadir dalam kehidupan kita sehari-hari, baik di rumah, kantor, media, pasar, dan di mana saja. Begitu misterius, karena ia sering tampil dengan wajah yang sering tampak berlawanan

KESIMPULAN
          Tidak ada satu alternatif yang dapat menggantikan agama dalam kehidupan manusia.
          Agama jika dijalankan dengan benar dan sungguh-sungguh akan menjamin kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat.


AGAMA DAN AKAL
Akal memiliki tiga kelemahan pokok :
1)      Akal fikiran itu tidak dapat mengetahui hakekat kebenaran.
2)      Akal fikiran itu tidak dapat mengetahui letak dan hakekat kebahagiaan hidup.
3)      Akal fikiran itu tidak dapat mengetahui asal muasal manusia

Agama secara etimologi
          Sanskrit; a = tidak, gam = pergi
          Teks atau kitab suci
          Tuntunan
          Din; Undang-undang / hukum
          Religi; Mengumpulkan dan membaca, mengikat

Agama adalah ajaran yang berasal dari Tuhan atau hasil renungan manusia yang terkandung dalam kitab suci yang diwariskan oleh suatu generasi ke generasi dengan tujuan untuk menuntun manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat, yang di dalamnya mengandung unsur kepercayaan kepada yang gaib yang selanjutnya menimbulkan respons emosional dan keyakinan bahwa kebahagaiaan hidup tersebut bergantung pada adanya hubungan yang baik dengan kekuatan gaib tersebut.
فِطْرَةَ اللهِ الَّتيِ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ... (الروم <30> : 30)
tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. (Q.S. Al Ruum {30} : 30)
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَتَهُمْ وَ أَشْهَدَهُمْ عَلىَ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ، قَالُوْا بَلىَ، شَهِدْنَا أَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِيْنَ
172. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",  (Q.S. al ‘Araaf {7} : 172)